TAPALKUDA.DISWAY.ID - Pasangan suami istri (pasutri) di Situbondo, Jawa Timur ditemukan meninggal dunia di dalam rumahnya. Pasutri ini bernama Rasidi (32) dan Nur Faizen (30) warga Desa Peleyan, Kecamatan Kapongan.
Seorang anak tetangga pasutri itu yang kali pertama mengetahui kejadian tersebut. Ia mengantar kue untuk Rasidi dan Nur Faizen melihat pasutri ini tergeletak di dalam rumah.
"Melihat pasutri Rasidi dan Nur Faizen tergeletak dalam rumah, anak itu berteriak minta tolong hingga warga berdatangan. Warga berusaha menolong membawa pasutri itu ke Puskesmas Kapongan," kata Kapolsek Kapongan AKP Sukamto, Selasa (23/9/2025).
Namun, kondisi sangat kritis saat dibawa ke puskesmas membuat nyawa pasutri itu tidak dapat diselamatkan. Keduanya meninggal dunia dalam perjalanan menuju puskesmas.
"Pasutri Rasidi dan Nur Faizen ditemukan meninggal dunia ini terjadi Senin (22/9/2025) sore jelang maghrib. Kejadian pasutri meninggal dunia ini dalam penyelidikan tim identifikasi Polres Situbondo," ujar perwira tiga balok kuning di pundak itu.
Namun penyelidikan awal di tempat kejadian, AKP Sukamto mengungkapkan, pasutri Rasidi dan Nur Faizen itu meninggal dunia bukan dibunuh orang lain. Tapi, dugaan kuat Nur Faizen meninggal dibunuh Rasidi, kemudian Rasidi bunuh diri dengan minum racun serangga.
"Karena ada bekas jeratan tali sepatu di leher Nur Faizen dan mulut Rasidi berbusa. Juga ditemukan tali sepatu dan botol pestisida pembasmi serangga.bTapi, untuk memastikan motifnya kita tunggu hasil olah TKP dan autopsi," ungkapnya.
Sementara Kepala Desa (Kades) Peleyan Kecamatan Kapongan, M.Yasin mengatakan, dari informasi beredar di masyarakat, Rasidi memiliki riwayat gangguan kejiwaan selama tiga tahun terakhir. Saat kondisinya stabil, Rasidi bekerja seperti biasa mulai dari bertani hingga menjadi opir material.
"Tapi, informasinya tiga hari terakhir gangguan jiwa Rasidi kembali kambuh sehingga sulit tidur dan sering cekcok dengan istrinya Nur Faizen. Karena sering cekcok itu, kemungkinan terjadi peristiwa meninggalnya pasutri tersebut. Tapi, penyebab dan motifnya tunggu hasil penyelidikan polisi,"kata Kades Yasin.(*)