Demo Indonesia Gelap, Ratusan Mahasiswa Jember Serukan 3 Tuntutan

--
JEMBER,NEWSDISWAY.COM - Aksi demontrasi 'Indonesia Gelap' juga terjadi di Jember. Aksi digelar ratusan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang tergabung dalam 'Solidaritas Jember Melawan'. Terlihat, para koordinator lapangan berorasi di bundaran depan gedung DPRD Jember pada Jumat (21/2/2025).
Demonstran mengkritisi sejumlah kebijakan pemerintah selama 100 hari masa kepemimpinan Prabowo-Gibran bersama Kabinet Merah Putihnya.
Mahasiswa menyerukan 3 tuntutan yang harus dipenuhi oleh pemerintah. Pertama, menolak Undang-Undang Minerba. Kedua, menolak efisiensi anggaran. Ketiga, menolak pembentukan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara.
Menurut mereka, revisi UU Minerba yang disetujui DPR RI dan pemerintah proses penyusunannya terlalu terburu-buru dan minum partisipasi publik sehingga bertentangan dengan prinsip keterbukaan dan demokrasi.
Keterlibatan publik dalam legislasi,menurut mahasiswa, sangat penting untuk memastikan kebutuhan masyarakat tetap terakomodir.
Mahasiswa menilai, revisi UU Minerba lebih menguntungkan industri pertambangan daripada melindungi kepentingan rakyat, lingkungan, serta hak masyarakat adat.
Revisi ini juga memperlemah kontrol negara terhadap perusahaan tambang dengan memberikan perpanjangan izin otomatis tanpa evaluasi ketat yang membuka peluang eksploitasi SDA secara berlebihan.
Mahasiswa juga meminta pemerintah melakukan evaluasi terkait kebijakan pemangkasan anggaran yang dicanangkan Presiden Prabowo dengan dalih efisiensi.
Lebih-lebih, pemangkasan anggaran tersebut sampai menyasar sektor pendidikan.
Kebijakan ini, dinilai merugikan dunia pendidikan. Menghambat akses serta kualitas pendidikan dan berpotensi memperburuk ketimpangan pendidikan di Indonesia.
Pemangkasan anggaran ini tentu nantinya akan berdampak pada berbagai program strategis seperti beasiswa, revitalisasi sekolah, serta subsidi bagi kampus swasta.
Efisiensi yang turut menyeret dunia pendidikan dianggap tak relevan apalagi dalam program jangka panjang menuju Indonesia emas 2045.
Iqbal, Dosen FISIP Universitas Jember dalam orasinya mengibaratkan pemerintah yang dinakhodai Prabowo seperti layaknya kapal besar yang berlayar salah arah.
Sumber: