Lewati Proses Kajian Lama dan Panjang, Simpang Empat Argopuro Jember Ditutup

Proses penutupan simpang empat argopuro (Sugianto)--
TAPALKUDA.DISWAY.ID - Setelah melalui proses tahapan dan kajian yang lama dan panjang, kini simpang empat Argopuro Kaliwates Jember ditutup.
Ide penutupan ini dirancang dan dikaji sejak September hingga Oktober 2024. Setelah proses lama dan kajian itu, lalu Dinas Perhubungan, Komisi C DPRD Jember, akademisi, kepolisian, PU Bina Marga, Kementerian serta lainnya lalu diputuskan melakukan penutupan.
"Ini awal banyak keluhan dari masyarakat, baik melalui DPRD Jember, Wadul Guse maupun kami langsung. Akhirnya kami laksanakan kajian, dan kami rapatkan dengan stakeholder, akademisi," kata Plt Kepala Dinas Perhubungan Jember, Gatot Triyono.
"Dari hasil rapat, diputuskan dilaksanakan penutupan yang awalnya simpang empat argopuro bersinyal, menjadi simpang tiga tak bersinyal," sambungnya, Jumat (4/7/2025).
Menurut Gatot, untuk putar balik nanti akan dievaluasi kembali. Ujicoba ini berlaku 30 hari kedepan sejak hari ini, dan setiap minggu akan di evaluasi secara berskala.
"Putar balik dari arah kota (timur), nanti putar balik depan OJK. Kalau dari barat ke timur, putar balik depan rumah sakit kaliwates. Ada beberapa petugas yang disiagakan, mulai putar balik Maradona di Kaliwates dan depan OJK," sebutnya.
"Setelah uji coba, nanti kita liha hasilnya. Kalau ini lebih efektif dan membuat kelancaran lalu lintas serta keselamatan, akan kita tetapkan. Rambu-rambu sudah jelas di kota, kalau rambu-rambu yang lama kita tutup sementara selama ujicoba," ungkapnya.
Sementara, Ketua Komisi C DPRD Jember Ardi Pujo Prabowo mengatakan, penutupan simpang empat ini telah melalui proses kajian dan koordinasi dengan semua pihak, termasuk kementerian perhubungan, karena jalan nasional.
"Ini butuh kajian lama dan panjang, kami selalu koordinasi dengan dishub untuk mengambil sikap seperti hari ini, penutupan simpang empat argopuro," ulasnya.
"Tentu ini menjadi langkah yang baik oleh dishub sebagai eksekutor, yang sudah berkoordinasi dengan kepolisian, akademisi, dan termasuk kementerian, kita koordinasi semua," lanjutnya.
Menurut Ardi, sesuai keluhan masyarakat di waktu pagi dan sore biasanya jam padat dan pasti terjadi penumpukan kendaraan. Biasanya, kendaraan dari arah barat dan timur, sedangkan dari arah Perumahan Argopuro dan Jalan Imam Bonjol sedikit.
"Kalau ujicoba berjalan lancar, nanti kita patenkan. Nanti juga kita pertimbangkan antara manfaat dan mudharatnya bagaimana. Yang jelas banyak surat masuk ke kami DPRD, maupun ke dishub, karena ini keluhan masyarakat," jelasnya. (*)
Sumber: