Pegawai Non ASN Tidak Terdata Database BKN, DPRD Jember Akan Terapkan Skema PJLP

Wakil Ketua DPRD Jember, Widarto (Sugianto)--
TAPALKUDA.DISWAY.ID - Bagi pegawai Non Aparatur Sipil Negara (ASN) yang tidak terdata database Badan Kepegawaian Nasional (BKN), DPRD Jember akan terapkan skema Penyedia Jasa Lainnya Orang Perorangan (PJLP).
Termasuk Non ASN yang tidak lolos seleksi PNS atau PPPK juga akan diusulkan PPPK paruh waktu, dan saat ini sedang dibahas di Pansus dan Pokja DPRD.
Wakil Ketua DPRD Jember, Widarto menyampaikan, dalam Keputusan Menpan RB Nomor 16 tahun 2025 sudah jelas. Sudah ada payung hukum bagaimana Non ASN yang tidak lulus seleksi CPNS dan PPPK diusulkan untuk mendapatkan kuota PPPK paruh waktu.
"Persoalan, dalam keputusan Menpan RB dikunci dengan kata bagi Non ASN yang masuk database BKN," katanya, Kamis (17/7/2025).
Sementara di Jember, yang masuk R4 (Registrasi 4) mereka tidak masuk database BKN, meskipun mereka mengikuti seleksi PPPK sampai yang tahap terakhir.
"Ini problem. Maka kami mengusulkan semua Non ASN yang sudah berjuang ikut seleksi PPPK ke BKN untuk mendapatkan kuota paruh waktu," ungkap Widarto.
"Nanti di BKN diseleksi dan mereka dipilah, ada yang bisa mengisi kuota paruh waktu dan ada yang tidak. Yang tidak kita usulkan pakai skema PJLP," lanjutnya.
Politisi PDI Perjuangan menyebut, kemarin yang mengikuti seleksi PPPK 2024 jumpahnya berkisar 11 ribuan. Sedangkan yang lolos hanya 2 ribuan dan masih tersisa 9 ribuan Non ASN di Jember.
"Dari 9 ribuan masuk database BKN 4 ribuan, maka tersisa R4 (5 ribuan) yang tidak masuk database BKN," sebutnya.
Dari itu, DPRD Jember harus mencarikan solusi secara ekstra dengan jumlah ribuan NON ASN tersebut. "Kalau PJLB cukup dengan perpres yang ada atau butuh perkada. Itu perlu kita diskusikan," bebernya.
"Kami DPRD semua, yang ikut seleksi PPPK dan CPNS sebaiknya diajukan untuk mendapatkan kuota paruh waktu. Bila tidak ada yang lolos paruh waktu, maka skema PJLB," tegas.
Prinsipnya jangan sampai ada yang di PHK atau dirumahkan. "Karena ini masyarakat Jember, yang menganggantungkan hidupnya dan mereka sudah mengabdi hingga belasan tahun, kasihan kalau di rumahkan," tuturnya. (*)
Sumber: