SDN di Jember Hanya Dapat Satu Siswa Baru

Arka Danis Kurniawan saat belajar di kelas satu sendirian (Joko)--
TAPALKUDA.DISWAY.ID - Karena terletak di sekolah pinggiran atau area perkebunan, salah satu Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Jember hanya dapat satu siswa baru.
Siswa baru kelas 1 tersebut, saat ini sedang mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tersebut, yakni Arka Danis Kurniawan.
Arka Danis Kurniawan merupakan salah satu siswa baru di SDN Curah Nongko 3, Kecamatan Tempurejo, Jember.
Sebelumnya, SDN tersebut salah satu ruang kelasnya mengalami ambruk 8 Februari 2025 dan hingga kini masih belum ada perbaikan.
"Sebelumnya rencana ada 7 anak yang mau mendaftar, begitu mengetahui sekolahnya ambruk tidak jadi, banyak yang mundur. Cuma anak yang satu ini, biasa les di guru saya dan tidak mau ikut temannya," kata Kepala SDN Curah Nongko 3, Joko Tunggal saat dikonfirmasi, Jumat (18/7/2025).
"Guru saya itu banyak (anak-anak) yang les, anak-anak TK dan gratis, hingga anak-anak tertarik. Anaknya mau sekolah disini, tapi orang tuanya yang tidak mau. Iyawes kita telateni (tekuni) aja," sambungnya.
Joko mengaku, selain salah satu gedung sekolah belum diperbaiki, minimnya siswa yang enggan sekolah ditempatnya dikarena juga faktor berada diarea perkebunan dan lumayan jauh dari pemukiman.
"Kalau ke arah baratnya tidak ada rumah wes, (perkebunan) karet semua. Ke selatan juga sama, tidak ada perumahan (perkampungan) juga (area perkebunan)," ungkapnya.
"Ke utara juga tidak ada, kalau ke (Desa Kraton) itu 1 kilometer, itu dibatasi kebun juga. Ke timurnya itu (lahan dan pabrik) PTP, dan sekarang penduduknya juga tidak banyak," lanjutnya.
Sehingga, kata Joko, SDN Curah Nongko 3 itu dikelilingi kebun karet. "Depan karetan, belakang karetan, baratnya karetan, dan timurnya pabrik. Yang paling dekat perumahan PTP itu," jelasnya.
Ada perkampungan di sekitar, namun menurut Joko, banyak orang tua atau siswa yang memilih sekolah di Madrasah Ibtida'iyah (MI) atau di SDN Curah Nongko 2.
"Ada jarak 1 kilometer (perkampungan) tapi kalah dengan MI dengan SDN sebelah, SDN Curah Nongko 2. Karena sangat dekat dengan SDN (Curah Nongko) 2," sebutnya.
Dengan kondisi tersebut, ia bersama guru-guru yang lain mengaku kesulitan untuk mendapatkan siswa baru.
Padahal, setiap kegiatan sekolah seperti lomba, perkemahan, karnaval serta lainnya selalu diikuti untuk menarik siswa atau orang tua. Bahkan juga, beberapa guru di lingkungan itu juga memberikan les ke anak-anak berusia TK secara gratis.
Sumber: