Karyawan Rose Brand di Jember Tewas di Mes, Menginap Karena Ada Audit Dugaan Korupsi

Kondisi rumah orang tua korban Febri (Sugianto)--
TAPALKUDA.DISWAY.ID - Seorang karyawan Rose Brand di Jember ditemukan tewas di dalam mess. Korban Febri (24) diminta menginap karena ada audit tentang adanya dugaan kasus korupsi di perusahaan.
Ditemui dikediaman Febri di Perumahan Taman Bambu Kelurahan Wirolegi Kecamatan Sumbersari Jember, diperoleh informasi jika adanya temuan dugaan korupsi yang dilakukan oleh kepala gudang dan sempat mengakui perbuatannya serta berencana akan menggantinya.
Hal tersebut disampaikan pihak keluarga dan mengetahui informasi tersebut dari korban Febri. Dimana korban yang masih bertunangan itu, sempat bercerita jika di tempat kerjanya ada audit dan ia sendiri merupakan salah satu saksi.
Karena ada audit itulah, korban Febri diminta menginap di tempat kerjanya. Sebelum ditemukan tewas sekitar pukul 07.40 WIB, korban diketahui menginap sudah dua malam.
"Auditnya minta gak boleh pulang gara-gara ada masalah itu, kayak korupsi itu sudah kepala gudangnya. Febri mungkin diperiksa juga, pastinya," kata Bambang kakak korban.
Pria yang juga bekerja di perusahaan yang sama itu mengatakan, jika bapaknya sempat tadi bercerita jika adiknya itu sempat video call dengan orang tua dan tunangannya.
"Semalam video call sama bapaknya, senang dan masih ceria. Bapak cerita tadi, sempat video call," katanya, saat ditemui di rumahnya.
Sepengetahuannya, untuk malam pertama adiknya menginap dengan Noval teman kerjanya. Namun malam kedua, sebelum kpeban ditemukan tewas, Noval menginap diluar mess.
"Malam itu tidur sendirian, dan sempat duduk-duduk depan mess, main HP chatingan sama tunangannya mungkin," jelasnya.
Bambang mengungkapkan, sebelum kejadian selain adiknya ada juga yang bermalam di mess lain perusahaan Rose Brand tersebut, yakni kepala gudang messberdampingan dengan korban, istri karyawan di mess belakang, juga Satpam yang piket malam itu.
"Yang nginep disana, Pak Bagus kepala gudang, mess ujung istrinya karyawan, satpam juga ada," bebernya.
Kakak korban merasa janggal dengan tewasnya adiknya, dimana saat kejadian ia melihat adiknya yang kondisi tewas duduk bersandar ke tembok.
"Saya masuk, Febri sudah kayak gitu, bersandar duduk dibawah. Masih keikat lehernya dengan tali. Rumornya gantung diri, otomatis kan tidak menyentuh tanah (lantai) korbannya. Itu posisi lidah menjulur keluar, tapi posisi duduk bersandar. Pastinya itu dijerat, tapi entah siapa," urainya.
Keluarga korban berharap, Polisi bisa mengusut tuntas apa yang sebenarnya terjadi, agar ketemu nanti kebenarannya seperti apa. "Pastinya, minta keadilan atau diusut tuntas. Karena merasa janggal," harapnya. (*)
Sumber: