Polemik Fawait-Djoko Jadi Bahasan Khusus Dalam Diskusi Politik DPD PAN Bersama PWI

Ketua PWI Jember Sugeng Suprayitno (dari kiri) dan Ketua DPD PAN Jember Abdussalam Alamsyah saat diskusi politik--
TAPALKUDA.DISWAY.ID - Persoalan polemik antara Bupati Jember Muhammad Fawait dan Wabup Djoko Susanto menjadi pembahasan menarik saat diskusi politik yang digelar DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Jember bersama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jember.
Dalam diskusi yang digelar di kediaman Ketua DPD Jember Abdussalam Alamsyah Sabtu malam (10/10/2025) ada harapan dalam menjalankan pemerintahan, antara Bupati Fawait dan Wabup Djoko bisa selaras dan harmonis dalam memimpin Jember.
Menurut Abdussalam, untuk menyelesaikan polemik tersebut, pihaknya akan menginisiasi pertemuan semua parpol pendukung dan pengusung untuk membahas khusus masalah tersebut.
"Sikap PAN Jember akan menginisiasi pertemuan parpol bagaimana solusinya," ujarnya. Ini mengingat, polemik antara Bupati Jember Muhammad Fawait dan Wabup Djoko Susanto sudah melebar dan membuat citra buruk pada Jember. Padahal, kata Abdussalam, selama perjalanan kepemimpinan Jember, semua program berjalan dengan baik dan masih dalam koridor.
Abdussalam menambahkan, sudah banyak program yang telah direalisasikan oleh pasangan Bupati Fawait dan Wabup Djoko Susanto. Mulai bidang kesehatan dengan program berobat gratis untuk warga Jember lewat UHC (Universal Health Coverage), pengaktifan bandara Notohadinegoro Jember hingga program-program lainnya yang menyentuh rakyat.
Abdussalam mengingatkan, antara bupati dan wakil bupati punya tugas dan fungsi masing-masing. Wakil bupati tugasnya membantu bupati dalam menjalankan tugasnya.
Untuk diketahui, dalam diskusi tersebut, hadir Ketua PWI Jember Sugeng Suprayitno bersama pengurus PWI. Termasuk Ketua DPD PAN Jember Abdussalam Alamsyah bersama jajaran pengurus termasuk anggota DPRD Jember asal PAN Agus.Khoironi
Ketua PWI Jember Sugeng Suprayitno menjelaskan, pihaknya menyambut baik dengan adanya niatan DPD PAN Jember yang akan menginisiasi pertemuan semua parpol pengusung dan pendukung. Ini dengan maksud agar polemik dan perselisihan antara Bupati Fawait dan Wabup Djokos bisa segera ada solusinya.
"Saya sepakat apa yang disampaikan Cak Salam untuk duduk bareng," ujarnya. Pihaknya juga berharap jika terjadi perselisihan antara bupati dan wakil bupati hendaknya tidak sembarangan diumbar ke publik. Meski bupati dan wakil bupati sepaket, kenyataannya dalam perjalanan tidak sepakat dan terjadi perselisihan.
Sementara itu, Gandi, pengurus PWI menjelaskan, soal polemik Bupati Fawait dan Wabup Djoko Susanto memang perlu sikap tegas dari partai politik. Terutama partai politik yang mengusung dan mendukung pasangan Fawait-Djoko Susanto saat pilkada.
Selama ini, kata Gandi, belum ada sikap tegas atas polemik yang terjadi antara Bupati Fawait dan Wabup Djoko Susanto. Seharusnya, partai politik harus punya tanggung jawab politik.
Selain persoalan politik lokal, dalam diskusi politik juga membicarakan bagaimana PAN Jember ke depan bisa berkembang dan menambah kursi DPRD di gedung dewan. Termasuk bagaimana membranding partai di era digital.
Termasuk bagaimana PAN Jember bisa membuat program dan kegiatan yang benar-benar bisa menyentuh rakyat bawah. Maka dari itu, PAN Jember ke depan bisa berbenah diri dan membangun kepercayaan pada masyarakat. Pembenahan pertama yang harus dilakukan adalah perbaikan internal PAN.
Untuk sosialisasi program PAN, PWI juga menyatakan siap bersinergi. PAN bisa bersinergi dan melibatkan PWI untuk memberikan pelatihan dan pembuatan berita atau konten. Terlebih PAN punya pengurus hingga tingkat desa, sehingga sangat potensi untuk turut membesarkan nama PAN Jember. (*)
Sumber: