Innalilahi, Nenek Sani yang Sebatang Kara Yang Tidak Punya Biaya Berobat di Puskesmas Puger Meninggal

Innalilahi,  Nenek Sani yang Sebatang Kara Yang Tidak Punya Biaya Berobat di Puskesmas Puger Meninggal

MENGHEMBUSKAN NAFAS TERAKHIR: Kondisi nenek Sani, warga Puger sebelum meninggal saat dijenguk Mas Lery, Presiden FOMPRO di Puskesmas Puger--

JEMBER NEWSDISWAY.COM - Lantaran terlambat penanganan dan dirujuk ke rumah sakit, Nenek Sani yang tidak punya biaya berobat di Puskesmas Puger akhirnya meninggal. Kabar ini didapat Lery Handika Putra S.Kom, Presiden Fompro dini hari.

Sebenarnya, setelah mendapatkan kabar nasib Nenek Sani yang kesulitan biaya berobat, Bupati Jember Muhammad Fawait langsung angkat bicara dan merespons cepat terkait nasib Nenek Sani yang lagi dirawat di Puskesmas Puger.

 Bupati Fawait memerintahkan  pihak Puskesmas Puger untuk menggratiskan biaya administrasi dan  pengobatan Nenek Sani. Apalagi, nenek Sani hidup sebatang kara dan kondisinya sedang sakit parah. 

"Ini menyangkut nyawa, jangan persoalkan biaya jika menyangkut nyawa manusia," ujarnya Fawait tegas. 

Gus Fawait menjelaskan. malam ini pihaknya terus mengebut untuk merealisasikan pengobatan gratis bagi seluruh warga Jember di seluruh rumah sakit di Indonesia.

"Kami sedang ngebut untuk menyelesaikan  persiapan pengobatan gratis seluruh indonesia," ujar Gus Fawait saat dikonfirmasi media newsdisway malam ini.

Untuk diketahui,   Sani, nenek tua yang hidup sebatang kara warga Dusun Manggaran ,Desa Puger Wetan, Kecamatan Puger ini, kondisinya  lemah terbaring di Puskesmas Puger. Namun untuk menjalani perawatan, ternyata nenek tua ini nantinya masih dibebani biaya administrasi dan pengobatan oleh pihak puskesmas. Permasalahan ini pun memantik reaksi dari  Ormas Fompro (Forum Pro Rakyat) yang langsung mendatangi puskesmas setempat. 

Menurut Lery Handika Putra S.Kom, Presiden Fompro, hingga malam ini, nenek kelahiran 1963, ini  masih belum ada kejelasan terkait pembebasan biaya administrasi dan pengobatan di Puskesmas Puger. "Dia sebenarnya punya BPJS tapi tidak aktif," ujarnya. 

Pihaknya hanya ingin, setelah dirawat di puskesmas, beban biaya bisa digratiskan. Ini mengingat, Bu Sani tidak punya biaya untuk membayar. 

"Harapan kami Bu Sani bisa dirawat dengan baik di usia senjanya tanpa dirumitkan masalah biaya administrasi dengan keadaannya yang tidak mampu ini," ujarnya.

Tidak hanya itu, pihaknya juga meminta kepada Bupati Jember Muhammad Fawait untuk menggratiskan biaya administrasi dan  pengobatan nenek sebatang kara tersebut. Apalagi, kata dia, salah satu program Bupati Fawait adalah berobat gratis bagi  seluruh warga Jember.

"" Saya minta Gus Fawait selaku Bupati Jember bisa menggratiskan terkait biaya bisa digratiskan," ujarnya. (*)

Sumber: