JFC Telan APBD 1,9 Miliar, Komisi B DPRD Jember Harap Ada Dampak Ekonomi 85 Miliar

Jumat 08-08-2025,16:28 WIB
Reporter : Sugianto
Editor : Winardi Nawa Putra

TAPALKUDA.DISWAY.ID - Jember Fashion Carnaval (JFC) Tahun 2025, Pemerintah Kabupaten Jember mengalokasikan 1,9 Miliar rupiah dari APBD Jember. Diharapkan event nasional ini, berdampak pada perekonomian masyarakat kurang lebih 85 Miliar rupiah.

"Dengan anggaran yang 1,9 Miliar itu, sebenarnya membawa dampak yang luar biasa bagi Kabupaten Jember," kata Ketua Komisi B DPRD Jember, Candra Ary Fianto, Jumat (8/8/2025).

"Berdasarkan hasil penelitian salah satu media nasional, selama pra JFC sampai pelaksanaan JFC ada perputaran ekonomi yang berkisar kurang lebih 85 Miliar," sambungnya.

Perihal besaran dukungan APBD Jember, Candra mengatakan, semula JFC dianggarkan 1,5 Miliar rupiah, karena alasan untuk menjamu tamu dari luar negeri anggaran ditambah sebesar 450 juta rupiah.

“Saat acara tahun lalu banyak tamu undangan tidak mendapatkan tempat menginap serta Konsumsi yang layak,” seru Candra.

Namun menurut Ketua Komisi B DPRD Jember, ditengah efisiensi anggaran perhelatan JFC yang digelar tiga hari itu menelan APBD 1,9 Miliar rupiah. Namun besaran itu, dinilai sebanding dengan perputaran ekonomi yang mencapai kurang lebih sekitar 85 Miliar rupiah.

Bahkan, Politisi PDI Perjuangan juga menanyakan tentang asupan APBD yang lumayan besar tersebut. “Semoga JFC kedepan bisa mandiri dan lebih baik,” pintanya.

Candra juga menyatakan, menurut Panitia JFC dukungan anggaran itu masih belum cukup untuk pelaksanaan JFC. Sehingga, masih ada upaya menjual tiket masuk untuk menambah kekurangan anggaran.

“Kami masih akan menyelidiki, karena JFC menggunakan anggaran dari APBD, maka Komisi B DPRD kabupaten Jember akan terus melakukan pengawasan, agar penggunaan anggaran APBD Kabupaten Jember sesuai dengan peruntukannya," tegasnya.

Selain itu, pelaksanaan JFC ini juga dikeluhkan para pelaku budaya yang tidak dilibatkan di event bertaraf internasional ini.

“Dalam rapat bersama Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jember, serta Panitia JFC, kami menyampaikan keluhan para pelaku kebudayaan itu,” serunya.

Namun kata Candra, Panitia JFC menjelaskan bahwa memang tidak semua pelaku kebudayaan bisa dilibatkan langsung, karena kegiatan JFC sudah terencana sejak tahun sebelumnya.

Banyak masukan dari pelaku kebudayaan di Jember, yang mengeluhkan dampak dari JFC, sehingga mengorbankan kegiatan kebudayaan lain, yang seharusnya mendapatkan perhatian.

“Seperti kegiatan Pegon Waton, yang malah tidak mendapatkan dukungan APBD,” ujarnya. (*)

Tags :
Kategori :

Terkait