Pelajar SMA di Jember Alami Bullying, Trauma dan Gak Mau Sekolah

Pelajar SMA di Jember Alami Bullying, Trauma dan Gak Mau Sekolah

Korban didampingi ibu kandung dan kuasa hukum melapor ke Polres Jember (foto Oryza--

TAPALKUDA.DISWAY.ID - Seorang pelajar SMA di Jember inisial F yang tinggal di Kecamatan Patrang menjadi korban bullying oleh teman sekolahnya.

Atas kejadian itu, ibu korban bullying Dini Agustin ketika menanyakan kepada anaknya mengaku shock dan prihatin atas kejadian yang menimpa anaknya berulang kali.

Dimana menurutnya, kejadian itu terjadi pertama 22 April 2025 di ruang kelas sekolah dan 9 Mei 2025 di jalan depan Hotel Bintang Mulia Kaliwates Jember.

"Kalau yang diinginkan dari pihak orang tua, gimana caranya anak saya dilindungi, kalau keluar atau di sekolah," kata Dini Agustin selaku ibu korban, Kamis (15/5/2025).

"Tapi meskipun di sekolah, kayaknya anak saya gak mungkin sekolah disitu lagi, mintanya keluar sekolah itu," sambung perempuan yang juga pengurus DPC PDIP Jember.

Atas kejadian itu, ibu korban menyampaikan jika anaknya masih trauma dengan kejadian tersebut. Dimana diketahui, kejadian itu lantaran persoalan asmara.

"Intinya anak saya ini sudah trauma, namanya anak sudah di bully ya, jadi anak saya minta titik terang atau perlindungan dari pihak berwajib," ungkap Dini.

Karena sudah dua hari tidak masuk sekolah, Dini mengaku jika anaknya minta untuk pindah sekolah, karena rasa takut dan trauma yang dialaminya. "Insyallah pindah, kurang tahu masih," akunya.

Namun demikian, persoalan ini sudah diketahui pihak sekolah dan kemarin sudah berkomunikasi dengannya. 

"Kemarin pihak sekolah, memastikan kalau di sekolah itu ada pembullyan atau pemukulan waktu di sekolah," ujar Dini.

"Pihak sekolah juga datang ke rumah, untuk memastikan (kejadian) anak saya memang itu benar atau tidak. Anak cerita kalau takut kemarin, dan sekarang anaknya masih trauma," lanjutnya.

Karena kejadian tidak hanya di sekolah, ibu korban mengatakan anaknya masih takut kalau keluar rumah. Sehingga ia berinisiatif melaporkan peristiwa ini ke Polres Jember.

"Anak saya keluar saja masih takut, di rumah saja. Sempat gak makan beberapa hari dan untuk sekolah saja tidak berani," jelasnya. (*)

Sumber: