Ruang Kelas Rusak Diguncang Gempa Sumenep, Siswa SDN Kotakulon 2 Bondowoso Belajar di Tenda Darurat

Ratusan siswa SDN Kotakulon 2 Bondowoso belajar di tenda darurat, karena ruang kelas rusak terdampak gempa Sumenep.(Foto: BPBD Bondowoso)--
TAPALKUDA.DISWAY.ID - Ratusan siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kotakulon 2 Bondowoso terpaksa belajar di tenda darurat BPBD yang didirikan di halaman sekolah, sejak Kamis (2/10/2025).. Ini terjadi setelah sejumlah ruang kelas SDN Kotakulon 2 mengalami kerusakan akibat guncangan gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,5 berpusat di Sumenep Madura, Selasa (30/9/2025) malam pukul 23.49 WIB.
Ruang kelas SDN Kotakulon 2 yang rusak itu, merupakan tempat kegiatan belajar mengajar kelas 1, 3, 4, 5, dan 6. Kerusakan lainnya, yakni ruang kepala sekolah, ruang UKS, ruang komputer (TIK), dan ruang kantin. Hanya ruang kelas 1 aman dari guncangan gempa magnitudo 6,5 Sumenep.
Kerusakan semua ruang di SDN Kota Kulon 2 akibat guncangan gempa magnitudo 6,5 Sumenep tersebut hampir sama. Yakni, plafon eternit ruangan ambrol, rangka galvalum penyok, dan dinding bangunan retak.
"Dengan kondisi ruang kelas yang membahayakan itu, ya terpaksa 146 siswa melakukan kegiatan belajar di dua tenda darurat didirikan BPBD Bondowoso di halaman SDN Kotakulon 2 dengan ukuran satu tenda 12 m x 6 m," kata Kepala SDN Kotakulon 2 Bondowoso, Widartiningsih.
Dalam dua tenda darurat itu, ruang belajar dibagi dibagii empat sekat untuk siswa kelas 3, 4, 5, dan 6. Sedangkan siswa kelas 1 melakukan kegiatan belajar di musala sekolah dan siswa kelas 2 tetap kegiatan belajar di ruang kelasnya yang tidak terdampak guncangan gempa Sumenep.
"Selama kegiatan belajar, para siswa duduk di matras dengan membawa meja lipat untuk menulis. Siswa yang tidak punya meja lipat, kami data karena ada bantuan dari bapak Sekda Bondowoso. Para siswa belajar sampai ujian tengah semester pada 13 -17 Oktober 2025 masih di tenda darurat," ujar Widartiningsih.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana BPBD Bondowoso, Kristianto Putro Prasojo, mengatakan, BPBD mendirikan dua tenda darurat agar kegiatan belajar mengajar siswa SDN Kotakulon 2 Bondowoso tetap berlangsung. Ini juga langkah BPBD dalam masa tanggap darurat bencana selama 14 hari untuk penanganan rehabilitasi ruang kelas yang rusak.
"Untuk itu, masa tanggap darurat bencana selama 14 hari dapat diperpanjang sesuai kebutuhan. Juga perlu dikaji intervensi anggaran Belanja Tak Terduga (BTT) dari APBD 2025 untuk rehabilitasi ruang kelas yang rusak akibat guncangan gempa Sumenep," kata Kristianto Putro, Jumat (3/10/2025).
Gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,5 berpusat di Sumenep Madura, Selasa (30/9/ 2025) malam pukul 23.49 WIB getarannya dirasakan kuat di Bondowoso. Getaran gempa Sumenep ini menyebabkan satu sekolah dan dua rumah warga di Bondowoso mengalami kerusakan.
Satu sekolah rusak itu, SDN Kotakulon 2 Kotakulon Kecamatan Bondowoso. Dua rumah rusak yakni, rumah milik Irma warga Desa/Kecamatan Tegalampel sebagian temboknya ambruk dan rumah semi permanen milik Muhyidin, warga Desa Mengen, Kecamatan Tamanan ambruk total. (*)
Sumber: