Lebaran Pertama, Bupati Fawait Tolong Pasien Melahirkan Tidak Punya Biaya

Lebaran Pertama, Bupati Fawait Tolong Pasien Melahirkan Tidak Punya Biaya

LANGSUNG KOORDINASI: Saat- saat Bupati Jember Muhammad Fawait berkoordinasi saat ada laporan lewat 'Wadul Guse'Melani, warga Jember yang melahirkan tidak punya biaya. --

TAPALKUDA.DISWAY.ID - Lebaran tahun ini menjadi kali pertama bagi Muhammad Fawait dengan status sebagai Bupati Jember. Tentu banyak hal yang berbeda yang dijalani Fawait. Bila lainnya bisa lebih leluasa merayakan lebaran, tidak demikian bagi Bupati Fawait. Dia tetap menjalankan tugasnya sebagai Bupati Jember dan memastikan layanan masyarakat tetap berjalan. Salah satunya saat dirinya mendapatkan laporan masyarakat melalui program "Wadul Guse".

Menurut Bupati Fawait, dirinya mendapat laporan pada hari pertama lebaran dari Ibu Melani, warga Jember, yang tidak punya biaya saat melahirkan di RSD Soebandi. 

 "Setelah menerima laporan, tim Wadul Gus’e saya minta langsung berkoordinasi dengan Dinas Sosial Kabupaten Jember untuk memastikan biaya perawatan ditanggung melalui bantuan sosial," ujarnya.

Tak hanya itu, Dispendukcapil Jember juga bergerak cepat untuk mencatat kelahiran bayi Ibu Melani, meskipun saat itu adalah hari libur Lebaran.

Fawait menambahkan, bagi masyarakat yang hendak melaporkan terkait layanan publik, juga bisa melaporkan melalui program "Wadul Guse". Semua laporan akan ditindaklanjuti dengan OPD terkait. Jika laporan menyangkut anggaran, sepanjang tidak bertentangan dengan aturan, akan dianggarkan dalam APBD.

"Semua ditindaklanjuti. Ada yang bisa langsung dikerjakan ada juga karena menyangkut anggaran harus dibahas dulu dalam APBD berikutnya," ujarnya.

Bupati  Fawait sempat menyampaikan apresiasinya atas kerja sama yang cepat dan efektif dari tim Wadul Guse dan OPD terkait dalam menyelesaikan masalah .

 “Alhamdulillah, masalah yang dihadapi Ibu Melani bisa diselesaikan dengan cepat. Kami selalu berkomitmen untuk memberikan bantuan kepada warga, apalagi di saat-saat darurat seperti ini,” ungkap Gus Fawait.

Menurut Gus Fawait, momen Idul Fitri bukan hanya tentang perayaan, tetapi juga tentang kepedulian terhadap sesama. “Kami pastikan bahwa dalam situasi apapun, terutama saat masyarakat dalam kesulitan, bantuan akan datang tepat waktu. Ini adalah bagian dari komitmen kami untuk terus mendampingi masyarakat,” tambahnya.

Masih menurut Fawait, berhasilnya penyelesaian masalah ini berkat kerja cepat antara Wadul Gus’e, Dinas Sosial, Dispendukcapil, dan rumah sakit. Ini menunjukkan bahwa dengan sinergi yang baik antar-instansi, berbagai kendala dapat diselesaikan dengan efektif. Bayi Ibu Melani segera tercatat dalam dokumen kependudukan, dan biaya perawatan ditanggung sepenuhnya melalui skema bantuan sosial.

Kisah Ibu Melani ini, kata Fawait, bisa menjadi contoh bagaimana program Wadul Guse tidak hanya hadir sebagai saluran aspirasi masyarakat, tetapi juga memberikan solusi nyata yang langsung dirasakan warga. "Di tengah suasana Lebaran, program ini membuktikan bahwa kepedulian tidak mengenal waktu," ujarnya. (*)

 

Sumber: