Studi Tokoh Tentang Prabowo dan Unfinished Story

Moch. Eksan--
BUKU Prabowo Subianto, Jenderal Penakluk Sejarah Presidensial merupakan salah satu studi tokoh. Suatu penelitian kualitatif, kata Syahrin Harahap, Arief Furchan dan Agus Maimun, yang bertujuan untuk memahami ketokohan seorang tokoh dalam komunitas atau bidang tertentu. Penelitian ini mengungkap pandangan, sikap, riwayat hidup, kunci sukses, manfaat terhadap ilmu pengetahuan dan kemanusiaan, serta pelajaran yang bisa diambil orang lain.
Buku tentang Prabowo ini merupakan studi tokoh yang ke-5. Setelah 4 tokoh penting lokal dan nasional yang saya tulis. Yaitu: Kiai Kelana, Biografi KH Muchith Muzadi (LKiS Yogyakarta, 2000), 9 Asketisme Politik, Kontribusi Surya Paloh dalam Merestorasi Politik di Indonesia (Pustaka Pelajar Yogyakarta, 2020), Jember Jembar, Sumbangan Haji Hendy Siswanto Pada Pembangunan (Eksan Institute, 2020), dan Kerikil di Balik Sepatu Anies (Pustaka Pelajar Yogyakarta, 2023).
Dari 5 studi tokoh di atas, Prabowo merupakan tokoh yang memiliki jabatan paling tinggi sebagai Presiden Republik Indonesia ke-8. Tentu, sebagai tokoh masih hidup, kisah hidup Prabowo masih sangat dinamis dan tidak statis. Sehingga, buku tentang Prabowo ini termasuk unfinished story.
Informasi, data dan analisanya tentang Prabowo dikelompokkan pada dua katagori. Pertama, statis, yaitu semua hal ihwal soal Prabowo sebelum dilantik sebagai presiden tanggal 20 Oktober 2024. Dan kedua, dinamis. Yakni segala sesuatu yang terkait dengan Prabowo setelah dilantik sebagai presiden pasca Jokowi.
Tentu, sebagai orang nomor wahid yang menjadi episentrum kekuatan politik di Tanah Air, Prabowo adalah tokoh yang paling dinamis di tengah dinamika kebangsaan dan kenegaraan. Sebagai konsekuensi-logis dari posisi tersebut, informasi, data dan analisanya juga paling dinamis pula.
Tidak ada satu pun tokoh yang sedinamis Prabowo yang menjadi lakon utama dan pertama sejarah Indonesia 5 sampai 10 tahun terakhir. Apalagi masa kepemimpinan Prabowo, sedang berjalan mengikuti arah jarum sejarah. Setiap pemimpin punya masa sendiri. Dan setiap masa punya pemimpin sendiri.
Dengan demikian, buku tentang Prabowo ini merupakan catatan yang belum selesai. Yang selesai kisah kemenangannya. Sedangkan, yang belum selesai, bagaimana kisah Prabowo mengelola kemenangan menjadi kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.
Saya sampai dengan detik ini, terus mengupdate informasi perihal Prabowo, sekaligus membuat catatan lanjutan, seperti yang beredar luas di media. Di antaranya:
Pertama, Prabowo Antara Teh Manis Sunhaji dan Teh Pahit Gus Miftah (rmoljatim.id, 6/12/2024).
Kedua, Gus Dur di Mata Prabowo (rmoljatim.id, 20/12/2024).
Ketiga, Pil Pahit Presiden Prabowo Bagi Dunia Islam_(rmoljatim.id, 22/12/2024).
Keempat, Keluarga Pancasila Prabowo dan Pesan Damai Natal Bagi Rusia dan Suriah, (Kuasa Rakyat, 30/12/2024).
Kelima, Eyang Prabowo adalah Bankir Pejuang (Ayojatim.com, 01/01/2025).
Keenam, Runtuhnya Presidential Threshold dan Gairah Pilpres 2029(Aula News, 03/01/2025).
Sumber: