TAPALKUDA.DISWAY.ID - PT Fengyi Food Trading (FFT) dinilai tidak berpihak dan menyengsarakan, para pekerja meminta pemerintah menutup operasional perusahaan beralamatkan di Dusun Ajung Wetan Desa/Kecamatan Ajung Jember.
Belasan buruh yang tergabung di Laskar Jalinan Hati Anak Manusia (Jahanam) dan Serikat Buruh Muda Bersatu (SBMB) melakukan aksi unjuk rasa kedua kalinya, karena saat pertama 18 Juni 2025 tidak ada titik temu.
"Awalnya klarifikasi dengan perusahaan dan Disnaker, hingga dilanjut mogok kerja 18 orang pekerja. Namun sebelum itu ada kesepakatan bersama, yang ditandatangani DPRD Jember, Disnaker, Bakesbangpol dan Kasatpol PP Jember," kata Ketua Umum Laskar Jahanam, Rabu (9/7/2025).
"Mereka bersepakat melindungi, menindak tegas dan mengawal tuntutan kami, dan ditandatangi. Ternyata hingga 17 hari mogok kerja, dari kesepakatan tidak ada tindaklanjut. Makanya kami kesini menagih janji, menuntut pihak terkait menidaklanjuti," sambungnya.
Adapun tuntutan para buruh, diantaranya tidak ada kepastian kontraj kerja, upah dibawah UMK, BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan tidak dan sebagainya.
"Banyak potongan setiap bulan, hingga menerima upah dibawah UMK. Ada yang kerja mulai 2019 (tidak diakui), sakit juga dipotong meskipun ada surat dari dokter, THR tidak sesuai ketentuan. Itu yang kami tuntut," tegasnya.
Dwi Agus menyatakan akan menerima semisal nanti dari pekerja PT FFT atau perusahaan Ice Joy Day akan mem-PHK rekan-rekannya, asalkan hak mereka yang menjadi tuntutan dipenuhi.
"Meskipun di PHK tidak apa-apa kawan-kawan, tapi berikan hak mereka. Tapi kalau tidak diberikan sesuai undang-undang, dan bila pemerintah tidak berani menutup perusahaan, kami yang menutup dengan kekuatan rakyat," ungkapnya.
Adapun aksi unjuk rasa yang dilakukan pekerja, di Disnaker, Pendopo Wahyawibawagraha, DPRD Jember dan PT FFT. (*)