Pemkab Situbondo Tanggung Biaya Perawatan Santriwati Korban Ambruknya Atap Asrama Ponpes di Besuki
 
                                    Wabup Situbondo Ulfiyah menjenguk dua santriwati luka serius dirawat di RSUD Besuki (Foto: Guido/Disway.id)--
TAPALKUDA.DISWAY.ID - Pemkab Situbondo menanggung biaya perawatan santriwati korban ambruknya atap asrama putri Ponpes Salafiah Syafi'iyah Syekh Abdul Qodir Jailani Desa Blimbing, Kecamatan Besuki. Kepastian ini disampaikan Bupati Situbondo Yusuf Rio Wahyu Prayogo setelah meninjau dua santriwati menjalani perawatan medis di RSUD Besuki, Kamis (30/19/2025).
"Saya tadi meninjau dua santriwati korban ambruknya atap asrama ponpes menjalani perawatan medis di RSUD Besuki. Perawatan medis semua santriwati korban ambruknya atap asrama ponpes ditanggung Pemkab Situbondo," kata Bupati Rio Wahyu, Kamis (30/10/2025) siang.
Tak sampai disiti saja, Bupati Rio Wahyu juga secara pribadi memberikan bantuan uang operasional kepada keluarga santriwati. Bantuan ini untuk kebutuhan sehari-hari keluarga korban selama santriwati korban ambruknya atap asrama ponpes menjalani perawatan medis di rumah sakit.
"Bantuan itu sebagai dukungan agar santriwati tidak down dan tidak putus asa setelah peristiwa itu. Tapi, tetap semangat belajar, karena pemerintah hadir dan siap membantu," jelas orang nomor satu di Pemkab Situbondo itu.
Sementara untuk perbaikan atap asrama putri ponpes yang ambruk, menurut Bupati Rio Wahyu, Pemkab akan memanfaatkan anggaran dari Biaya Tak Terduga (BTT). "Pemanfaatan anggaran BTT ini agar mempercepat proses pemulihan fasilitas ponpes," ujarnya.
Wabup Situbondo Ulfiyah yang juga meninjau santriwati dirawat di RSUD Besuki mengatakan, Pemkab telah berkoordinasi dengan Kementerian Agama Situbondo dan Kanwil Kementerian Agama Jatim untuk menyiapkan langkah tindak lanjut.
"Pemkab Situbondo melalui Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga juga akan membantu segera perbaikan atap asrama putri ponpes yang ambruk. Ini agar proses pemulihan fasilitas ponpes cepat selesai,"kata Wabup Ulfiyah.
Diberitakan sebelumnya, atap bangunan asrama santri putri Ponpes Salafiyah Syafi'iyah Syech Abdul Qodir Jailani Desa Blimbing, Kecamatan Besuki Situbondo, ambruk, Rabu 29 Oktober 2025 dini pukul 01.00 WIB. Sebanyak 19 santri putri sedang istirahat dalam asrama tertimpa reruntuhan atap bangunan ambruk.
Akibatnya, satu santri putri bernama Putri Helmikia Viantika, 12 tahun meninggal dunia saat dirawat di rumah sakit dan 11 santri putri mengalami luka-luka dirawat di Puskesmas Besuki, RSUD Besuki, serta RSIA Jatimned Besuki. Sisanya tujuh santri putri tidak mengalami luka, karena menyelamatkan diri saat kejadian. (*)
Sumber:
 
                         
                                 
                                 
                                 
                                 
                                 
                                     
                                     
                                     
                                    